Tradisi Khas Daerah di Bulan Ramadhan

Halo semuanya!
Kembali lagi di blog HMJ Manajemen Untirta

Sebelumnya kami segenap anggota HMJ Manajemen Untirta mengucapkan Marhaban Ya Ramadhan bagi teman – teman yang menjalankan ibadah puasa di bulan yang suci ini.

Umumnya, masyarakat kita saling bermaaf-maafan menjelang bulan suci Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha. Tak hanya itu, kegiatan seperti berbuka bersama, bertadarus bersama, Shalat taraweh berjama’ah di Masjid serta ngabuburit meramaikan suasana di bulan Ramadhan. Acara televisi seperti Hafiz Qur’an, Ceramah, Acara berbuka dan sahur sudah menjadi ikon setiap tahunnya di bulan yang suci ini.

Di Negara yang mempunyai beragam adat budaya ini, ternyata banyak loh tradisi – tradisi khas yang dilakukan di bulan Ramadhan. Lanjutt baca yaa
1.       Meugang, Aceh

Sumber : Pegipegi.com
Meugang merupakan tradisi memasak daging dan menikmatinya bersama orang terdekat dan juga yatim piatu. Berawal dari Sultan Iskandar Muda memotong hewan dalam jumlah banyak dan dagingnya dibagikan secara gratis kepada seluruh rakyatnya sebagai bentuk rasa syukur atas kemakmuran rakyatnya dan rasa terima kasih kepada rakyatnya.

Tradisi ini mengakar pada masyarakat Aceh sehingga menjadi kewajiban bagi masyarakat Aceh. Karena mereka percaya bahwa kebaikan dan keberkahan yang didapatkan selama 11 bulan lalu patut disyukuri dengan cara menggelar tradisi Meugang.

2.       Malamang, Sumatera Barat


Sumber : Liputan6.com
Lamang atau lemang adalah makanan khas Sumatra Barat yang terbuat dari beras ketan dan dimasukkan ke buluh bambu beralas daun pisang.

Menurut Tambo (kisah yang meriwayatkan tentang asal usul dan kejadian masa lalu yang terjadi di Minangkabau) tradisi ini berlangsung dari peran Syekh Burhanuddin (Pembawa ajaran Islam Minang Kabau). Beliau sering dihidangkan makanan yang diragukan kehalalannya ketika bersilaturahmi ke rumah penduduk. Sehingga beliau mengajarkan cara pembuatan lamang dan menyarankannya untuk dihidangkan sebagai symbol makanan yang dihidangkan dalam bersilaturahmi.

Biasanya lemang dibuat dalam jumlah yang banyak dan disajikan untuk kudapan dalam acara Maulid Nabi di surau-surau yang berada di wilayah Minangkabau. Sehingga lemang berkaitan erat dengan nilai kekompakkkan. Malamang sendiri adalah kegiatan pembuatan lamang yang menjadi tradisi Ramadhan unik di Sumatra Barat.
3.       Balimau, Sumatera Barat


Balimau merupakan tradisi mandi menggunakan jeruk nipis. Balimau biasanya dilakukan oleh masyarakat yang tinggal di dekat aliran sungai atau tempat mandi. Tradisi Ramadan unik mandi dengan jeruk nipis ini bertujuan untuk membersihkan diri secara lahir dan batin sebelum memasuki bulan puasa. 

Zaman dahulu tidak setiap orang bisa mandi dengan bersih, baik karena tidak ada sabun, wilayah yang kekurangan air, atau bahkan karena sibuk bekerja maupun sebab yang lain. Saat itu pengganti sabun di beberapa wilayah di Minangkabau adalah limau (jeruk nipis), karena sifatnya yang melarutkan minyak atau keringat di badan. Dalam tradisi ini sebetulnya perempuan tidak perlu mandi di sungai agar tidak bercampur dengan lelaki, tetapi bisa di sumur umum khusus wanita.
4.       Ziarah Kubro, Palembang

Sumber : Kompas.com


Ziarah Kubro merupakan tradisi Bulan Ramadhan unik dari Palembang, Sumatra Selatan untuk menyambut bulan Ramadhan yang merupakan sebuah pawai berjalan beriringan dari satu makam ulama. Serta pendiri Kesultanan Palembang Darussalam ke makam-makam lainnya dan berakhir di kompleks pemakaman Kesultanan Palembang Darussalam.

5.       Nyadran, Jawa Tengah

Sumber : Nusa Bali.com

Nyadran atau biasa disebut Nyekar adalah kegiatan ziarah ke makam leluhur. Nyadran adalah sebuah kegiatan wajib yang dilakukan oleh masyarakat Jawa sebelum memasuki bulan Ramadhan. Tradisi Ramadhan Nyadran ini biasanya dilakukan oleh masyarakat Jawa Tengah. Nyadran sendiri adalah tradisi pembersihan dan juga tabur bunga makam.


Nyadran berasal dari tradisi Hindu-Budha. Sejak abad ke-15 para Walisongo menggabungkan tradisi tersebut dengan dakwahnya, agar agama Islam dapat dengan mudah diterima. Kegiatan yang biasa dilakukan saat Nyadran atau Ruwahan adalah:

  • Menyelenggarakan kenduri, dengan pembacaan ayat Al-Qur'an, Zikir, Tahlil dan doa, kemudian ditutup dengan makan bersama.
  • Melakukan besik, yaitu pembersihan makam leluhur dari kotoran dan rerumputan.
  • Melakukan upacara ziarah kubur, dengan berdoa kepada roh yang telah meninggal di area makam.
Nyadran biasanya dilaksanakan pada setiap hari ke-10 bulan Rajab atau saat datangnya bulan Sya'ban.

6.       Munggahan, Jawa Barat

Sumber : Tribun Jabar

Tradisi Munggahan biasanya dilakukan oleh masyarakat Sunda, Jawa Barat. Tradisi unik menyambut bulan Ramadhan ini memanfaatkan momen seminggu atau dua minggu sebelum bulan puasa. Tujuannya untuk berkumpul bersama orang-orang terdekat seperti keluarga dan juga teman sebagai momen saling meminta maaf untuk mempersiapkan diri menuju bulan Ramadhan.

7.       Padusan, Boyolali

Sumber : Antara Foto

Padusan adalah tradisi unik menjelang bulan Ramadan yang berasal dari Boyolali. Padusan sendiri adalah kegiatan mandi atau berendam di laut atau sumber-sumber air yang dianggap kramat. Tujuan dari padusan ini adalah agar saat Ramadan datang, kita dapat menjalani ibadah dalam kondisi suci lahir maupun batin.

8.       Nyorog, Betawi

Sumber : m.gomuslim.co.id

Tradisi Nyorog merupakan tradisi unik Ramadhan khas Betawi yang dilakukan setiap memasuki bulan Ramadhan. Nyorog adalah kegiatan membagikan bingkisan ke anggota keluarga atau tetangga dalam rangka menyambut bulan Ramadan.

Tradisi Bulan Ramadhan unik ini biasanya dilakukan orang yang lebih muda ke orang yang usianya lebih tua, tujuannya adalah untuk meminta restu kelancaran ibadah puasa selama di bulan Ramadhan.

9.       Dugderan,  Semarang



 

Tradisi Dugderan merupakan tradisi penyambutan bulan Ramadhan unik dari Semarang. Tradisi ini sudah dilakukan sejak tahun 1881 sampai sekarang. Tradisi Dugderan mirip seperti pesta rakyat. Rangkaian acaranya terdapat tari-tarian, karnaval serta tabuh bedug.
Tradisi Dugderan juga diramaikan kehadiran maskot Dugderan bernama Warak Ngendog berupa kambing dengan kepala naga lengkap dengan kulit bersisik dari kertas warna warni dan dilengkapi dengan telur rebus.
10.   Megengan, Surabaya

Sumber : m.merdeka.com




Megengan adalah tradisi memakan kue apem sebagai bentuk menyucikan diri sebelum memasuki bulan Ramadhan. Kata apem sendiri mirip dengan pelafalan kata afwan dari bahasa Arab yang mempunyai arti maaf.


Selain memakan kue apem, masyarakat juga melakukan tahlilan untuk mendoakan mendiang saudara yang terlebih dahulu pergi. Magengan adalah tradisi bulan Ramadhan unik dari Surabaya, Jawa Timur.


Nah, itulah beberapa tradisi budaya yang ada di Indonesia saat bulan Ramadhan. Memang sangat di sayangkan tradisi yang sudah turun temurun ini terpaksa dihentikan sementara karena pandemi Virus Korona. Tapi, jangan sampai mematahkan semangat kita dalam beribadah dan melakukan kebaikan di bulan yang suci ini ya!!

Yuk kita ikuti arahan pemimpin kita dalam menghadapi pandemi ini. Agar angka kematian tidak bertambah dan penyebarannya semakin berkurang. Dan demi keselamatan kamu serta orang banyak.
Terima kasih untuk yang sudah baca sampai akhir 
Semangat menjalani puasanya yaa !!


Penulis : Anggun Sari Dewi
Manajemen News, Your News Partner~












Post a Comment

0 Comments